Begitu juga untuk keberangkatan di mana terdapat 3.777 kursi yang tersedia dan yang terisi hanya 3.233. "Masih banyak kursi yang masih tersedia. Namun herannya, hingga saat ini tiket pesawat sulit didapat dan mahal," ujar dia. Menurut dia, urusan tiket tersebut diserahkan pada pihak maskapai penerbangan yang ada. Amintas menambahkan, terjadi peningkatan jumlah penumpang jika dibandingkan dengan pada saat normal. "Normalnya jumlah penumpang yang datang dan berangkat sekitar 2.300 hingga 2.500 orang perhari. Atau jika dijumlahkan sekitar 4.600 hingga 5.000 orang yang datang dan pergi. Namun hingga saat ini melonjak menjadi 6.600 hingga 6.800 penumpang setiap harinya," kata dia. Mayoritas jumlah penumpang, lanjutnya, dengan tujuan Jakarta. Jumlah penumpang akan mengalami puncaknya pada hari ini. Ia memprediksi akan terjadi peningkatan menjadi 7.500 penumpang. Meski demikian, hingga saat ini, lanjut dia, belum ada satupun maskapai yang melaporkan adanya penambahan armada. Bandara SSK II terdapat 23 penerbangan setiap harinya baik domestik maupun internasional. Gagal mudik karena tiket pesawat mahal yang membubung tinggi, bahkan hingga lebih dua kali lipat dari harga normal menjelang Lebaran telah membuat sejumlah karyawan swasta yang bekerja di Palu, Sulawesi Tengah, tidak bisa mudik Lebaran ke kampung halamannya masing-masing. Tentu saja hal seperti ini tidak hanya terjadi di Palu, tapi juga di kawasan lain Indonesia. Sejumlah karyawan perusahaan swasta di Palu, Sulawesi Tengah, mengaku gagal mudik Lebaran ke kampung halaman mereka di luar daerah. Pasalnya, cukup mahal. Hidayat, seorang karyawan pada salah satu perusahaan asuransi di Kota Palu, Kamis (9/9/10), mengaku telah memiliki rencana pulang kampung bersama istri dan anak-anaknya. Tetapi, karena harga tiket pesawat naik sampai 100 persen, ia bersama keluarga terpaksa mengurungkan niat untuk mudik Lebaran, meski orang tua mereka di Semarang sangat menginginkan kumpul bersama merayakan Idul Fitri 1431 Hijriah.
7 tahun yang lalu