BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Nak rusak yo didandani

Nak rusak yo didandani. Info sangat penting tentang Nak rusak yo didandani. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Nak rusak yo didandani

Nak rusak yo didandani

Tadi siang datang ke Bank Mandiri Pulau Bunyu. Dari jauh saya sudah bisa menduga bahwa bank satu-satunya di Pulau Bunyu itu sedang dipenuhi nasabah. Terlihat barisan mobil dan sepeda motor memanjang di depan pagar bank itu. Sebagian berada di seberang jalan. Saat melongok ke tanah lapang disamping Terminal Pertamina Field Bunyu, disana juga sudah bertumpuk kendaraan bermotor. Biuh…, orang-orang ini koq ya ndak ada bosannya ngurus duit.

Seingat saya, sejak tanggal 24 September lalu, antrian orang untuk mengakses ATM terus bejibun. Selama beberapa hari pemandangan itu terus berlangsung. Kalau ndak salah hingga hari ke-5 lebaran. Timingnya memang mendukung. Saat gajian dan lebaran. Membuat uang tunai makin banyak beredar. Mudah-mudahan ndak jadi faktor pemicu lajunya inflasi. Halah…. Saya sampai berfikir, apa ATM-nya ndak capek ya? Kayaknya dia memang ndak sempat beristirahat selama hampir 2 minggu. Full time, 24 jam sehari. Habis, sampai dini hari pun antrian itu masih selalu ada. Maklum, ATM ini memang the only one in Bunyu Island. Ndak ada kembarannya.

Setelah parkir sepeda motor butut itu (tapi yang punya keren) nyumpel diantara kendaraan lain, saya segera masuk ke bank itu. Pintu depan terbuka, biasanya tertutup. Eh…., saya lihat mesin pembayar otomatis itu sedang dalam posisi dibedah. Jerohannya dikeluarkan semua. Wah…, akhirnya mesin itu ngaku kalah juga. Menyerah kalah setelah selama beberapa hari, dari pagi hingga bertemu pagi lagi, melayani para nasabah. Kalau bisa bicara, dia pasti bilang begini, “Ampun..bah (maksudnya nasabah), kasih gue waktu untuk istirahat dong. Gue kan bukan robot”. Memangnya ATM beda sama robot ya. Udah deh, ndak usah dibahas, itu kan Cuma khayalan saya aja.

Untung aja tadi siang saya datang ke bank itu tidak untuk berurusan dengan si ATM. Tujuannya mau berurusan dengan teller aja, si Eka atau si Romy. Mau setor, bayar utang. Wekekekeke… Setelah mengisi formulir setoran, saya tunggu panggilan sambil melihat-lihat teknisi memperbaiki ATM. Teknisi itu didampingi oleh si Albar, tetangga saya yang bekerja di bank ini. Sekalian aja deh saya potret pakai kamera ponsel. Dan sekali lagi saya dihadapkan pada kenyataan bahwa kamera ponsel milik saya itu ternyata cukup berjasa dalam mendukung eksistensi blog ini. Ini ngomong apa sih? Kembali ke ATM. 15 menit kemudian, kira-kira segitu waktunya, teknisi berhasil dengan sukses memperbaiki ATM satu-satunya di Pulau Bunyu itu.

Teknisi itu segera menutup kembali chasing mesin ATM (koq kayak hp ya, pakai chasing) setelah merasa pekerjaannya sudah beres. Lalu mengetikkan beberapa kode (yang jelas bukan kode togel) pada tuts di depan monitor. Terlihat bermunculan angka nol yang banyak banget pada layar monitor. Lalu muncul tampilan standard. Teknisi itu bilang pada Albar bahwa ATM-nya sudah ready, lalu mereka berdua masuk kedalam untuk membuat laporan.

Tanpa menunggu selang waktu satu menit lagi, para antriwan dan antriwati yang sudah cukup lama menunggu dengan harap-harap cemas segera menyerbu si ATM. Mengeroyoknya lagi. Kasihan si ATM, terpaksa kerja keras lagi. Tapi biar aja deh, siapa suruh mau jadi ATM.


Powered By : Blogger