Pasalnya, mereka merasakan guncangan akibat suara ledakan yang membuat pesawat berputar-putar 1,5 jam menghabiskan avtur sebelum mendarat darurat. Dari total 186 penumpang, terdapat 49 orang di antaranya membatalkan perjalanan untuk diterbangkan keesokan harinya karena trauma dan hanya mendapatkan uang kembali seharga tiket pesawat tanpa disertai kompensasi ataupun ganti rugi. Adapun 137 penumpang lagi hanya mendapatkan kompensasi sebesar Rp 350.000 per penumpang sebagai biaya penginapan hotel berikut ongkos taksi yang harus dicari sendiri oleh para penumpang. "Itu merupakan pelayanan maksimal yang kami berikan kepada penumpang sebagai bentuk kompensasi akibat insiden kerusakan pesawat, sedangkan penumpang yang membatalkan penerbangan maka uang dikembalikan sesuai harga tiket yang berlaku," ujar District Manager Batavia Air Pekanbaru Zulkifli. Menurut Tulus, perlakuan yang diberikan manajemen Batavia di Pekanbaru itu dinilai telah melanggar peraturan yang berlaku, seperti undang-undang perlindungan konsumen dan aturan Menteri Perhubungan KM 25 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara. Dalam aturan menteri itu jelas disebutkan bahwa setiap maskapai harus menjamin keamanan, keselamatan, dan kenyamanan serta pelayanan maksimal kepada para penumpang pesawat udara sebagai bentuk tanggung jawab penyelenggara angkutan udara. "Jadi bukan hanya sebatas kompensasi, melainkan juga ganti rugi karena ketiga unsur, yakni keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, penumpang pesawat udara telah diabaikan Batavia dan ini perlu perhatian serius pihak regulator karena sering juga dilakukan maskapai lain," ucapnya. Maskapai Australia tambah frekwensi penerbangan ke Bali. Maskapai asal Australia, Jetstar Airways dan Virgin Blue, berminat untuk menambah frekwensi penerbangan Australia-Bali. Penambahan frekwensi penerbangan ke Bali ini merupakan kompensasi atas keinginan maskapai Lion Air dan Sriwijaya Air untuk bisa terbang ke Australia. Dua maskapai penerbangan Australia tertarik untuk menambah frekuensi penerbangan ke Bali guna merebut pasar penerbangan turis asal negara itu. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S. Gumay mengatakan kedua maskapai itu adalah Jetstar Airways, operator penerbangan bertarif murah Australia, dan satu maskapai lainnya. "Pihak Australia ada dua maskapai yang berminat tambah (frekuensi penerbangan) ke Bali. Salah satunya Jetstar, untuk satunya saya lupa namanya," katanya hari ini. Informasi yang berhasil dikumpulkan Bisnis.com menyebutkan maskapai lain yang berminat itu adalah Virgin Blue, grup maskapai penerbangan Australia.
Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia
-
Video: Keris dan asal-usul senjata tradisional ini di Indonesia | TV
Kampung. Senjata tradisional adalah produk budaya yang lekat hubungannya
dengan s...
7 tahun yang lalu