Keamanan bandara 20. Bisnis Tiket Pesawat Terbang. PT Garuda Indonesia mengeluhkan keamanan di Bandara Polonia, Medan, karena barang milik penumpang Garuda sering hilang. Muchwendi Harahap, General Manager PT Garuda Indonesia Medan, mengakui keamanan di Bandara Polonia masih rawan dan sering dikeluhkan pengguna jasa termasuk Garuda. "Kami terpaksa merekrut tenaga security dari luar untuk memperkuat keamanan di Polonia. Kalau hanya mengandalkan petugas dari Angka Pura tidak cukup," ujarnya dalam diskusi antara Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Sumut dan pengguna jasa lain di Medan hari ini.
Bisnis Tiket Pesawat, Berita Penerbangan. Ketua Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Sumut Khairul Mahalli menegaskan soal keamanan di Polonia harus menjadi perhatian semua pihak. Selain keamanan fisik, lanjut dia, keamanan barang ekspor juga harus mendapatkan perhatian ekstra. Dia mencontohkan bahwa sering pengepakan barang-barang ekspor dari Polonia mengalami kerusakan, sehingga mendapatkan klaim dari pembeli di luar negeri.
Penarikan barang dari gudang menuju pesawat cargo, paparnya, sering kurang mendapatkan perhatian, padahal menjaga kualitas produk merupakan tanggung jawab petugas cargo. "Kalau barang dibiarkan terkena hujan atau terik matahari, sudah pasti kemasan barang tersebut bakal rusak. Hal ini akan mendapatkan klaim dari pembeli di luar negeri," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Khairul, soal pengamanan barang dan penangangan kargo di Bandara Polonia perlu mendapatkan perhatian khusus, sehingga Polonia benar-benar menjadi pintu gerbang ekspor nasional.
Sementara itu, Staf Operasional PT Angkasa Pura Cabang Polonia Sonar Manullang mengatakan keamanan merupakan tanggung jawab administrator bandara (Anbandar) sebagai penguasa tunggal di Bandara Polonia.
Untuk mengurangi berbagai masalah keamanan di Bandara Polonia, kata dia, Angkasa Pura sudah menarik semua pas masuk yang diterbitkan BUMN itu. "Kami sudah menarik pas masuk yang diterbitkan Angkasa Pura. Saat ini pas masuk merupakan tanggung jawab Adbandar," tuturnya. Persoalannya, kata dia, karyawan pemegang pas masuk bandara yang sudah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan tempatnya bekerja, tidak mengembalikan pas masuk, sehingga ada kemungkinan penyalahbungaan di lapangan.
Dia mengimbau agar perusahaan yang memberikan pas masuk kepada karyawannya, namun sudah tidak bekerja lagi, agar pas yang dipegang ditarik dan dikembalikan kepada Angkasa Pura. "Dengan demikian, peluang untuk melakukan tindakan kejahatan di Polonia bisa ditekan," tuturnya.
7 tahun yang lalu