Dia menambahkan pihaknya memberikan gaji dan tunjangan sesuai standar pilot di Indonesia. "Yang pasti Wings Air menyediakan dana sampai proses pendidikan antara 12 bulan hingga 18 bulan," ucap dia. Pada tahun ini, Edward menargetkan merekrut 20 taruna baru sekolah penerbangan WFS angkatan kedua dengan sistem ikatan dinas untuk didik menjadi penerbang dengan kualifikasi Commercial Pilot License (CPL). Saat ini, WFS telah merekrut 18 taruna angkatan pertama hasil seleksi dari ratusan penerbang yang memiliki jam terbang minimal 60 jam. "Untuk Wings Flying School angkatan pertama hasil rekrutan tahun ini pada 2011 sudah bisa terbang di Wings Air atau Lion Air," tegas Edward. Pada hari ini, Wings Air meresmikan pendirian sekolah penerbang WFS yang berbasis di Bandara Cakrabhuwana Cirebon dengan dilengkapi satu latih jenis Cessna C172P. Sekolah penerbang WFS yang dimulai sejak 2008 akan mendongkrak jumlah lulusan penerbang nasional. Sampai saat ini, Wings Air telah mendatangkan lima pesawat ATR 72-500 sebagai bagian dari pemesanan 20 pesawat jenis sama untuk maskapainya sedangkan Lion sudah menjalankan sebagian pengadaan 178 Boeing 737-900ER yang akan selesai diantar pada 2015.WFS telah memperoleh sertifikat resmi pendirian dari Direktorat Kelaikan Udara & Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Setelah Jeddah, Batavia Air kini mengincar pasar Dili Timor Leste, Bangkok Thailand, Hongkong dan Perth Australia. Untuk Dili, Direktur Niaga Batavia Air Hasudungan Pandiangan menargetkan pertengahan Juni ini izin terbang sudah turun. "Saya targetkan pertengahan Juni, kami sudah apply dari pertengahan Januari," katanya. Menurut Hasudungan, berdasarkan survei pihaknya, pasar Dili cukup potensial. "Gateway-nya lewat Denpasar, tapi market-nya itu ada yang ke Jakarta, dan yang paling banyak ke Surabaya. Orang Timur Leste banyak yang sekolah ke Surabaya, belum family visit, pengusaha. Kami sudah sudah survei kok," terangnya. Selama ini, sebut dia, penerbangan Dili-Indonesia banyak yang terbang dulu ke Singapura bahkan ke Darwin, baru ke Indonesia. "Kalau kami ada di situ, kami yakin bisa melayani secara langsung," ujar pria berkacamata yang pernah 23 tahun lebih berlabuh di Garuda ini, Setelah Dili. lanjut dia, Batavia juga mengincar Bangkok dan Hongkong. "Bulan Juli, pesawatnya 320. Jakarta-Hongkong via Bangkok. Perth juga dalam waktu dekat," tambah dia. Untuk diketahu, pada 23 Mei 2010, Batavia Air dengan Airbus 320-200 telah melakukan penerbangan pertama ke Jeddah. PT Angkasa Pura II sebagai pengelola Soekarno–Hatta menunjuk Midea Electronics untuk melakukan peremajaan penyejuk udara di Bandara Soekarno-Hatta.
7 tahun yang lalu