BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Para pelobi

Para pelobi. Info sangat penting tentang Para pelobi. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Para pelobi

Para pelobi. Bisnis Tiket Pesawat. Banyak kali terungkap masih belum cukup siap dalam arti kompetensi para pelobi (lobbyist) di Indonesia, baik dalam politik maupun ekonomi. Apalagi kalau mentalitasnya sengaja menutup-tutupi ketidakmampuan dalam memberi bobot dalam proses dan "mau cepat beres" (quick fix mentality) dan tidak menghargai "upaya dan waktu lawan pelobi" yang bermakna. Penerjemah pun yang diberdayakan tidak selalu bermutu dalam pemahaman materi pembicaraan. So, what next? Para penggalang pelobi professional harus berpengalaman dalam membekali para pelobi untuk setiap bahan dan bahasan serta anggaran yang memadai tanpa pemborosan waktu dan dana. Berarti pelobi sebagai profesional ia harus tetap mau belajar atau belajar kembali dan mengenali budaya/sikap pandang lawan pelobi.

Dalam masyarakat internasional baik pemerintahan maupun kegiatan bisnis peranan pelobi (lobbyist) makin strategis untuk memperlancar rangkaian negosiasi. Banyak kali terungkap kesan pe-lobi itu dadakan satu kali einmalig untuk kepentingan politik sedangkan antara lobi politik dan ekonomi saling terkait. Banyak mantan elit legislatif maupun ekskekutif menonjolkan diri sebagai pelobi, sok sibuk, ikut ikutan dalam lobi tanpa "persiapan dan program". Pengamatan mengungkapkan ada saja pe-lobi menonjolkan diri dengan self publicity di hadapan media cetak atau elektronik, yang justru terungkap kedangkalan dan menimbulkan situasi meragu dalam negosiasi yang lebih matang.

Sebagai pelobi, kalau tidak menguasai bahasa para lawan pelobi, hendaknya jauh jauh hari dipersiapkan penerjemah profesional dan benar-benar mendalami sinyal-sinyal non-verbal, bahasa tubuh dan gaya komunikasi lawan penerjemah atau lawan bicara. Pelobi melalui penerjemah perlu mengukur diri dalam kecepatan menyampaikan pemikiran dan dengan menghindari sikap serba tergesa nadanya (tone) mendesakkan pendirian atau gagasan, yang justru membuat penerjemahnya serba bingung. Kembali pada persyaratan baik mental, pengetahuan maupun sarana dana belakangan ini perlu ketrampilan berteknologi informasi, telepon seluler (ponsel), Internet, Facebook, untuk mampu mengungkapkan substansi dalam tahapan tahapan melobi. Kegiatan ini tidak sekali atau instan membuahkan hasil (output). Harus diingat pula bahwa counter lobbyist juga tidak selalu siap sedia berkeinginan mencapai hasil.

Jumlah pelobi itu tidak hanya dalam jumlah yang itu-itu saja untuk kepentingan politik dan atau bisnis. Perlu dikembangkan kader untuk awalnya menjadi pengikut dengan mengobservasi/mencatat, kemudian setelah beberapa kali mampu menjadi pelobi saat dibutuhkan untuk fokus tertentu. Bekal pengetahuan adalah penting untuk juga menjalani semacam "internalisasi" dulu, agar memadai dalam mutu dan tidak menimbulkan kesan di pihak lawan pe-lobi sebagai dangkal tanpa persiapan dan sok tahu banyak.

Pertanyaan yang menggelitik: apakah untuk menjadi pelobi dan kemudian negosiator professional itu melalui pendidikan formal dengan sertifikat atau ijazah khusus sebagai pertanda telah merampungkan studi formal? Sertifikat itu, sepertinya pelatihan formal belumlah menunjukkan kualifikasi dalam praktiknya. Hal yang lebih berbobot nilainya adalah minat, persiapan untuk setiap sesi lobi, kemauan berinteraksi sebagai proses ulet, tidak arogan/sombong dan tidak menunjukkan sikap boros dana dan boros waktu. Inilah pembelajaran kembali seni melakukan lobi yang patut disadari, dipahami dan setiap jangka waktu disegarkan.


Powered By : Blogger